Jumat, 20 September 2013

HAPPY ANNIVERSARY 15 MONTH

                HAPPY ANNIVERSARY!

     Happy Anniversary 15 month my honey :* ({}) Makasih 15 bulan ini udah selalu jadi apa yang aku harapkan, makasih udah selalu ucapin kata kata "sayang" yang selalu buat aku seneng, makasih juga udah selalu jadi moodboaster aku :p aku bener bener sayang banget sama kamu. Gak akan pernah bisa di ukur seberapa sayang aku ke kamu, sayang aku udah melebihi batas kewajaran. Mungkin aku upnormal 3-|


Maaf kalau :

- Bulan ke 1                        = Aku nyebelin
- Bulan ke 2                        = Nyebelin aku makin berkembang
- Bulan ke 3                        = Nyebelin aku makin tak terukur
- Bulan ke 4 s/d sekarang   = Nyebelin aku makin TAK TERHINGGA


     Maaf kalau aku selalu EGOISSEENAKNYA, SEMENA-MENA dan suka bikin kamu EMOSI. Satu hal yang kamu harus tahu, sebagaimanapun keras nya sikap aku, sifat aku, pendirian aku. Aku tetep luluh saat aku mengingat kalau rasa sayang aku ini lebih besar, jauh lebih besar dari semua ke-egoisan aku, ke-marahan aku dan semua sifat buruk aku :')
     Makasih udah jadi MY ANGEL (do you remember?) untuk 1 tahun lebih ini. Walau hubungan kita punya banyak kecacatan, tapi karna adanya kamu dan aku semua ini terasa sangat indah :') Aku sayang kamu, biarkanlah hubungan ini terus berkembang hingga nanti saatnya Tuhan tak mengizinkan kita bersatu, beri waktu untuk Tuhan hingga ia mengizinkan kita berdua bee =)) 
     Aku gak tau akan bagaimana aku kalau TANPA KAMU. I just wanna say I LOVE YOU! I LOVE YOU SO MUCH! MORE THAN ANTYHING mwah! ({:*})

Senin, 16 September 2013

Wrong Turn

     Aku tak tahu mengapa rasa ini selalu ada. Aku menyayanginya, sangat amat mencintainya dan selalu berharap memilikinya. Terkadang aku terlihat bodoh karena selalu mengalah dan berusaha untuk bersabar di setiap permasalahan, aku selalu mencoba untuk menahan amarah dan berusaha sabar saat ia tanpa hentinya menyakitiku. Bukan hanya satu atau dua kali ia membuat hatiku menangis, bukan juga hanya satu dua kali aku selalu memaafkanya. 
     Aku pun tak mengerti dengan diriku, tentang rasa ini, tentang hati ini. Aku sabar menghadapinya karna aku menyayanginya, namun bagi mereka aku terlalu bodoh dan dungu karna terus mempertahankanya, sudah 15 Bulan kami menjalin hubungan dan rasa sakit yang aku rasakan pun tak sedikit. Mungkin ia juga merasakan sakit hati mendalam, tapi sampai detik ini aku selalu yakin, apa yang ia rasakan tidak ada sejengkal apa yang ku rasakan.
     Entah mengapa aku merasa ia makin sulit memahamiku, awalnya ia sangat baik sehingga seolah ia sangat mengerti aku, apa itu dulu karna dia berusaha untuk sabar? tapi sekarang semua berbalik 180 derajat, seolah aku sudah tidak mengenalnya, mengapa ia harus bersikap baik saat awal dan saat ini ia meledak dan seolah tidak bisa membendung rasa benci, mengapa tidak sejak awal dia bersikap seperti ini? agar aku bisa memahaminya?
     Aku selalu berusaha memahaminya, namun bagi nya usaha ku hanya isap jempol belaka. Jangankan menghargai usaha ku, tapi usahaku bagaikan angin yang cepat berlalu dan tak berarti apa apa baginya
     Aku harus berbuat apa? sedih? tentu, benci? tidak! entah mengapa sulit untuk ku membencinya, dulu aku pernah berniat membenci dia selamanya, karna aku berpikir dia mulai keterlaraluan, tapi ternyata aku selalu gagal.
     Aku selalu berusaha untuk membenci dan melupakanya. Terkadang aku merasa tersiksa karna harus terus merasakan pedih yang ia ciptakan, tapi saat ia pergi karna kesalahan yang memang ia buat sendiri, hatiku semakin sakit. Berbagai macam cara ia lakukan agar aku membencinya, keluargaku pun ikut membantu agar aku membencinya, namun aku terlalu sayang padanya hanya untuk sekedar berkata bahwa aku ingin membencinya, aku terlalu cinta padanya, aku terlalu membutuhkanya, hingga aku seperti orang yang hanya perlu rasa belas kasihnya, agar dia tetap di sisiku walau mungkin bukan untuk selamanya :')

Selasa, 10 September 2013

You and Me 3

Step Three 

     Ada pelangi setelah hujan. Pertengkaran kami memang tidak selalu mudah, terkadang permasalahan yang kami hadapi sangat berat dan membuat kami merasa menyerah. Namun, dengan sekian banyak permasalahan yang kami hadapi malah menjadi hal positif bagi perkembangan hubungan kami. Dulu, awal kami berpacaran semuanya terasa sangat indah dan spesial, namun lama kelamaan munculah ke cacatan pada hubungan kami, munculah perasaan bahwa ada yang berbeda dengan sikap kami satu sama lain, keretakan mulai terasa pada hubungan kami, dan perdebatan hebat selalu terjadi
     Namun kami tidak pernah benar-benar mundur, walau hubungan kami selalu di anggap tidak mungkin, namun kami tetap berjuang dan bersikeras untuk memperjuangan hubungan kami yang makin sulit. Semakin lama hubungan kami, kami semakin bisa slaing belajar sikap satu sama lain, dan ternyata hubungan kami mulai membaik walau menurutnya aku bukanlah Rendy yang dulu ia kenal, bukan Rendy yang dulu selalu memperhatikanya, bukan lagi sesosok orang yang selalu ia rindukan

Step Four 

     Memperjuangkanya adalah kewajiban dan keharusan yang selalu aku lakukan. Sejak awal hubungan kami aku memiliki prinsip kuat bahwa aku tidak akan pernah emosi di depanya. Di setiap perdebatan, keributan, dan keputusan nya yang membuat ku sedih aku di tuntut untuk terus bersabar menghadapi sikap nya yang terkadang membingungkan dan ke kanak-kanakan. Terkadang aku sangat sabar dan sama sekali tidak terpancing emosi, namun penyesalan terbesar dalam hidupku adalah setiap aku mengingat aku pernah berkata kasar padanya, emosiku terpancing, aku mebuat keributan yang membuat ia bersedih dan menangis. Aku mengaku aku mencintainya tapi saat aku melihat ke belakang, aku hanya membuat nya terus menangis :')

Minggu, 08 September 2013

You and Me 2

Keyakinan, Kesabaran dan Kepastian

      Terbilang cukup lama kami saling mengenal satu sama lain, saling tahu bagaimana kepribadian masing-masing, saling tahu hobby dan kebiasaan masing masing, dan saling menyayangi satu sama lain. Namun kami belum sempat bertemu, pertemuan ternyata bukan hal yang mudah, selalu ada penghalang yang membuat kami sulit untuk bertatap muka. Facebook, Twitter dan Provider menjadi saksi buta perjalanan hubungan kami.
     Suatu waktu ia berkata "kita pacaran nya kalau kita udah ketemu ya" mungkin agak mengagetkan, namun saat itu hubungan kami memang sudah bisa di katakan berpacaran namun tanpa status yang jelas. Aku terus mengingat ucapanya dan aku belum bisa bertemu denganya namun rasa sangat ingin memiliki nya semakin besar dan besar. Aku takut dan bingung kalau-kalau ia berkata tidak, aku takut untuk maju, tapi aku juga enggan untuk mundur.
     Hingga suatu hari muncul ide gila ku untuk menyatakan rasa ini, bukan hanya sekedar kata-kata yang biasa ku ucap "aku sayang kamu" tapi mungkin kali ini agak sedikit bermakna. Aku mengumpulan Keyakinan dan Memastikan aku benar memilih dia, aku ingin memiliki dia, aku ingin denganya, aku berusaha sabar untuk menunggu keyaktenarhin ku bulat, hingga hari itupun tiba, aku mengungkap kan-nya, rasa yang dari dulu ku pendam, yang dari dulu hanya ku rasakan, namun kini bisa ku bagikan.

Step One

     Akhirnya kami resmi, resmi menjadi sepasang kekasih hehehe B-) dan aku resmi bermusuhan dengan adik ku yang semakin benci melihat hubungan kami, namun aku terus tetap melangkah ke depan tanpa memperdulikan orang lain, dan lama kelamaan semua keluarga ku bisa menerima nya, terlebih lagi dia sesosok orang yang spesial di mata keluargaku.
     Belum ada pertengkaran yang terjadi, kemsraan selalu tercipta di setiap obrolan kami, 24 jam rasanya tidak cukup untuk mengobati rasa rindu kami, pukul 12 adalah hal yang paling aku benci, karna kami harus berpisah untuk beristirahat namun terkadang kami membangkang dan kami tidak tidur hanya untuk membahas apapun yang ingin kami bahas, apapun itu, dahulu, kini menjadi hal yang paling kami rindukan.

Step Two 

     Perdebatan mulai muncul, perbedaan pendapat sering terjadi, pertengkaran dan kata putus tidak bisa terhindar, kami memang saling menyaynngi tapi itu saja tidaklah cukup. Terkadang rasa kepercayaan menghilang begitu saja, cemburu yang berlebihan tidak jarang selalu muncul. Rasa itu makin mendalam, aku makin mencintainya. Namun, aku tidak tahu apakah juga sebesar itukah dia mencintaiku. Karna rasa cintaku yang semakin membesar membuatku terus melindunginya, dan mungkin agak terkesan belebihan.
     Aku melarangnya berteman, mentionan, saling follow, mengobrol dengan teman laki-laki di sekolahnya, aku sangat membencinya dan aku sangat cemburu. Awalnya ia menuruti kemauanku, dengan tidak follow mereka, tidak berteman di BBM, tidak menyimpan nomornya. Aku sangat bahagia karna ku pikir ia sangat memahamiku.
     Sampai suatu ketika perdebatan kembali muncul, kami bertengkar, kami berpisah. Aku sangat sedih, namun saat kesedihanku mulai menghilang aku menyadari ternyata ia mengabaikan apa yang tidak aku sukai, ia berteman dengan semua temanya, namun bukan hanya itu. Tapi dia menganggap lebih salah satu teman yang menemaninya, saat aku tidak ada di sisinya.
     Dan saat itu juga ia baru bisa jujur kepadaku, bahwa ia tidak menyukai cara ku yang berlabihan, aku sedih namun aku tetap memahaminya, seandainya ia berkata seperti itu saat aku mulai melarangnya, mungkin aku akan berusaha memahaminya dan tidak merasakan kekesalan yang sedalam itu.